pocong pocong
Akhirnya kami putuskan untuk berbincang-bincang saja, kami pikir toch hampir pagi, kami ngobrol sambil memandangi teman-teman yang tertidur dengan lelap sekali. Entah gimana tiba-tiba aku melihat dipojok belakang lemari, aku melihat pocong ! iya. Pocong ! pocong yang aku lihat tadi diluar villa. Aku takut sekali, dan aku berkata pada temanku Feny yang ada disebelahku, ternyata dia juga melihat apa yang aku lihat. Feny terlihat takut sekali dan kulihat badanya mengigil penuh ketakutan. Kemudian kami bersama-sama teriak sekencang-kencangnya.
Mendengar teriakan kami, teman-teman terbangun dan bertanya ada apa yang terjadi pada kami, kemudian kami menceritakan apa yang terjadi, maka kami putuskan bersama-sama tidak tidur dan saling jaga, dan kalo ada yang mengantuk kami bergantian sampai pagi. Ketika sudah pagi kami putuskan untuk berbicara pada ketua panitia dari acara ini, entah bagaimana, Dony ketua panitia juga berkata kalo dia juga melihat pocong ketika sedang melakukan inspeksi untuk mengontrol anak-anak yang belum tidur.
Antara takut dan ngeri, kami putuskan untuk pindah kamar, tapi ya Ampun… Kamar cowok ini berantakan sekali dan jorok sekali, kami jadi tidak pindah kamar saja, biarin deh ketemu setan daripada tidur ditempat yang jorok banget. Malamnya kami tidur dengan tidak tenang sekali, dan kami putuskan untuk membaca doa apa saja yang kami bisa, entah bagaiman tiba-tiba ada suara yang menggema keseluruh kamar.. ” Kalian anak muda… sombong sekali hingga berani mengganggu kami penunggu villa ini !!!!! “. Mendengarnya kami jadi sangat takut, tanpa sadar aku terdiam dan menyedari bahwa yang dimaksud suara tadi adalah aku yang memang telah kasar marah-marah kemarin malam.
Tanpa sadar dalam hati aku memohon maaf atas semua kesalahanku dan memohon pada Allah agar melindungi kami dari setan dan segala jenisnya. Aku membaca ayat kursi dan belum habis aku membaca tiba-tiba ada suara yang berterima kasih dan tiba-tiba kami melihat sebuah bayangan… POCONG itu lagi dan aku mendengar bunyi… pocong itu berbunyi.. Duk.Duk.. Ternyata yang kami dengar kemarin bukan bunyi pintu, tapi melainkan bunyi langkah pocong itu.. kami berteriak dan aku tak sadarkan diri, kata teman-teman aku tadi malam kesurupan dan mengoceh yang tidak karuan, untung saja ada orang pintar yang menolong.. akhirnya kami selamat dan pulang ke Jakarta dengan penuh suka cita, penuh dengan pengalaman yang mengerikan sekaligus pelajaran buat kami…
by:pocong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar